Kyai Rohman: Calon Pemimpin itu Harus Peduli Dengan Rakyatnya
MUSI BANYUASIN – Program Keluarga Maju (PKM) adalah Program yang menyentuh lapisan masyarakat Muba karena tujuan dari PKM ini adalah strategi jitu untuk menuntaskan masalah kemiskinan yang ada di Musi Banyuasin, program ini akan di gelontorkan oleh pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Muba nomor urut 02 jika terpilih pada pilkada tahun 2024 ini.
Baru-baru ini beredar video di medsos calon bupati nomor 01 Lucianty diduga membuli program calon bupati dan wakil bupati nomor urut 02 Toha-Rohman yang sedang di nanti-nanti rakyat muba.
Calon bupati nomor urut 01 mengatakan dalam video tersebut seolah-olah program dari Toha-Rohman gak masuk akal dengan mengatakan,” Sape Nak Mayo nye” atau dalam bahasa Indonesia (Siapa yang akan bayar nya).
Dari video yang beredar tersebut di tanggapi dingin oleh calon Wakil Bupati nomor urut 02 Kyai Rohman dengan penjelasan yang lugas.
”Program Keluarga Maju (PKM) Sape nak mayonye kata Kyai Rohman menanggapi video itu, ini adalah bentuk ketidakcerdasan seorang pemimpin yang tidak tau dari mana sumber dana dari program ini.
Sedikit saya jelaskan, Program Keluarga Maju (PKM) itu sudah kami hitung dari jumlah orang yang tidak mampu di Musi Banyuasin ada sekitar 101.000 koma sekian dan akan kita berikan bantuan sebesar 25 juta per KK artinya, kalau 101.000 di bagi 2 kalu kk nya itu isinya 2 orang suami dan istri artinya itu ada 50 ribu kk yang harus kita berikan bantuan 25.000.000 per KK
Caranya bagaimana itu akan kita berikan per tahap dan pertahun dan pertahun itu sudah kita hitung yang harus kita keluarkan itu Cuma 254 Milyar untuk kesejahteraan masyarakat, untuk membimbing, untuk membina ekonomi yang mandiri untuk rakyat, kok kita di bantah oleh calon bupati paslon 01 Lucianty, katanya sape nak mayonye senye dari mane dalam bahasa indonesia (Siapa yang mau bayarnya uangnya dari mana).
Pernyataan Lucianty ini menunjukan bahwa seorang pemimpin yang tidak peduli dengan rakyat, calon pemimpin itu harus peduli dengan rakyat, coba kalau di gunakan yang lain tidak hitung-hitungan, berapa persen anggaran anggaran yang harus di keluarkan kalau total selama 5 tahun itu Cuma 1,2 Triliun
Selama 5 tahun kita bagilah 5 berati Cuma 7,39 persen dari anggaran APBD yang ada ini, jika APBD per tahun 3,4 triliun bearti 5 tahun APBD Muba 17 triliun (3,4 triliun x 5 tahun), jadi sangat masuk akal dan logis dan ini sudah kita hitung, jadi masyarakat jangan khawatir tim kami sudah nempel stiker peserta program PKM ini membutikan bahwa pasangan Toha-Rohman benar-benar berkomitmen dengan progam PKM ini,”Jelasnya
-