MUSI BANYUASIN – Badan Hukum Tim Pemenangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Muba H M Toha-Kyai Rohman kembali mendatangi kantor Bawaslu Muba, pada jumat (01/11/2024).
Kehadiran Badan Hukum paslon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 02 tersebut dalam rangka melaporkan beberapa temuan mengenai dugaan pelanggaran pada saat debat perdana kandidat paslon Bupati dan Wakil Bupati Muba pada kamis malam (31/10/2024).
Badan Hukum paslon 02 yang dipimpin Widodo SH mengatakan; Kami datang ke Bawaslu ini dalam rangka melaporkan dugaan pelanggaran yang kami temui dalam pelaksanaan debat kamis malam (31/10/2024), dan ada sekitar 8 poin yang kita laporkan,”kata Widodo, Jumat (01/11/2024) di kantor Bawaslu Muba dan ini melanggar pasal 71 ayat 1 UU Nomor 10 tahun 2016 Tentang Pilkada dan Pasal 62 ayat 2 PKPU Nomor 13 Tahun 2014 Tentang Kampanye
Ada beberapa poin yang dilaporkan ke Bawaslu Muba lanjut Widodo, yakni ketidaknetralan penyelenggara pemilu salah satunya Komisi Pemilihan Umum (KPU) Muba, diduga tidak transparan dan terbuka dalam pelaksanaan debat serta menunjukkan sikap keberpihakan kepada paslon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 01.
Misalnya pada saat drawing pengambilan fishball dalam toples terdapat kejanggalan, dan poin selanjutnya yaitu roundown pelaksanaan acara yang tidak sesuai kesepakatan, dimana segmen 2 pemaparan visi dan misi yang seharusnya 3 menit namun hanya tersedia waktu 2 menit, poin selanjutnya terkait penampilan visi misi dilayar proyektor paslon 02 menampilkan profil dan visi misi sedangkan paslon 01 menampilkan visi dan misi saja serta poin terakhir
Kemudian juga ada kejanggalan yang terjadi pada saat pengundian atau drawing untuk pengambilan fishball yang tidak tersorot kamera, sedangkan pada saat segmen tanya jawab, paslon nomor urut 01 seperti sudah mengetahui tema sehingga pertanyaan yang disampaikan sudah disiapkan sebelumnya, sehingga dicurigai terjadinya kecurangan yang dilakukan KPU Muba. ujarnya
Badan Hukum paslon 02 Toha-Rohman meminta agar pelaksanaan debat kandidat calon Bupati dan Wakil Bupati Muba 2024 dilaksanakan ulang karena dirasa tidak transparan dan tidak sesuai kesepakatan. tutupnya
-