“Dengan adanya KTP, KK, maka akan dapat bantuan lain, seperti BLT, bantuan sosial termasuk kita tahu keberadaan mereka. Tentu seterusnya, saya melihat kalau mungkin memang harus diakui saudara kita yang dari suku anak dalam di wilayah Kapas Tengah itu, hidupnya masih mengembara di hutan-hutan,” jelasnya.
Menurut Wabup Muba, satu sisi hal itu kesulitan bagi pemerintah, namun di sisi lain memang seperti itulah kehidupan SAD.
“Mengapa mereka masih bisa?, katakanlah mereka masih bisa begitu. Berarti DAS (Daerah Aliran Sungai) Meranti dan DAS Kapas kelompok hutan disana masih memiliki daya dukung untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka,” kata dia.
Satu bukti juga, terangnya, memang pemerintah harus hadir untuk menyentuh SAD itu. Ini sudah dilakukan dengan melakukan pendataan.
“Kemudian akan diadakan layanan pemerintah dengan PT. REKI (Restorasi Ekosistem Indonesia), kita sudah berbicara, misalnya REKI punya sekolah alam, nanti mungkin akan dikembangkan di sana nanti akan membangun sekolah. Mungkin yang disesuaikan, dengan kondisi disitu,” tandas dia.
Selain melihat langsung SAD di Desa Sako Suban, Wabup Muba bersama PMI Muba juga melakukan penanaman pohon durian di Hutan Harapan yang berada di Dusun 3 Kapas Tengah. Wabup Muba juga memberikan bantuan untuk warga Dusun 3 dan Dusun 5 Desa Sako Suban, berupa kain sarung, baju muslim, Alquran dan beras.
-