“Pemkab Muba merasa terhormat telah mendapatkan kesempatan ini, tentu Muba sebagai pionir akan sharing terkait implementasi aspal karet yang sebelumnya juga mendapatkan penghargaan dari Kementerian PU PR,” ujarnya.
Kandidat Doktor Universitas Padjajaran ini juga menambahkan, saat ini Pemkab Muba terus mengejar target realisasi pembangunan pabrik pengolahan aspal karet berbasis lateks Pravulkanisasi, yang ditargetkan akan selesai dalam kurun waktu tiga bulan dan di awal 2020 sudah operasional.
“Untuk alat operasional di support oleh pihak Pusat Penelitian Karet, sambil menunggu operasional berjalan Pusat Penelitian Karet juga akan melatih petani karet di Muba,” tuturnya.
“Pemkab Muba sudah menganggarkan untuk melanjutkan pembangunan jalan aspal karet di beberapa wilayah. Nah dengan adanya pabrik pengolahan aspal karet berbasis lateks Pravulkanisasi ini akan menjadi lebih mudah realisasi pembangunan jalan aspal karet nantinya,”
dan tentunya harapan kita point pentingnya dengan penerapan aspal karet menjadi infrastruktur jalan seluruh pemerintah daerah penghasil karet rakyat, akan dapat meningkatkan harga karet rakyat dan kesejateraan petani karet kita khusunya Musi Banyuasin harapnya. (Bambang).


















